Kamis, 05 September 2013

LUNTURNYA MINAT SASTRA DIKALANGAN MAHASISWA SASTRA

Diposting oleh Feby Perry di 22.39


Sebagai mahasiswa sastra, pengetahuan akan sastra sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Sudah seharusnya, mahasiswa tersebut mengetahui tentang seluk-beluk sastra, dari mulai sejarah sastra, periode sastra, sastrawan maupun sastrawati atau pun karya sastra yang mencakup puisi, drama dan prosa. Pengetahuan akan sastra tersebut bisa didapatkan dari seringnya mahasiswa membaca buku tentang sastra, melihat pertunjukkan atau teater, dan lain sebagainya yang dapat menambah pengetahuan mereka tentang sastra. Namun, sebaliknya sekarang ini pengetahuan mahasiswa tentang sastra sangat kurang. Minat untuk mempelajari lebih dalampun kurang, mempelajari hanya ketika ada tugas saja. Selebihnya tidak, hanya mendengar apa yang dijelaskan oleh dosen ketika sedang berlangsung proses belajar mengajar di kelas. Kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang sastra ini berakibat kepada kurangnya minat mereka untuk membuat sebuah karya sastra, jangankan novel atau cerpen puisipun hanya dibuat ketika dosen menugaskan.
Permasalahan ini salah satunya disebabkan oleh rendahnya minat baca mahasiswa, Rendahnya minat baca sastra merupakan permasalahan mendasar yang menjadikan kesastraan seperti lahan kering yang kurang diminati. mahasiswa sekarang lebih suka yang instan dibandingkan harus bersusah-susah mencari. Mereka lebih suka mengcopas (copy-paste) dari internet ketimbang membaca, ini disebabkan oleh pesatnya kemajuan teknologi. Seharusnya perkembangan teknologi dapat diimbangi dengan pendidikan moral yang baik. Permasalahan lainnya adalah seperti waktu yang masih terbagi dengan jam kuliah, biaya serta perasaan takut jika karyanya tidak bisa diterima baik oleh penerbit atau masyarakat. Selain itu, kalangan mahasiswa biasanya mempunyai pemikiran yang sudah menganggap dirinya tidak mampu untuk menerbitkan karya-karya yang baik serta kemalasan untuk mengembangkan ide penulisan. Hal ini yang membuat para mahasiswa sastra kurang produktif.
Kondisi memprihatinkan ini harus lekas disikapi agar mahasiswa tidak sekedar kuliah, hanya datang-mendengarkan-pulang, tetapi dalam proses belajarnya mahasiswa tersebut dapat mendapatkan pengetahuan yang lebih yang bermanfaat nantinya untuk masa depannya kelak baik untuk pekerjaannya atau orang lain. Oleh karena itu, kita perlu menemukan solusi konkret atas rendahnya minat baca sastra, perhatian mahasiswa yang tersita pada teknologi dan masih menyampingkan minat baca inilah yang menyebabkan terbengkalainya pengetahuan akan kesastraan di tengah hiruk-pikuk pembangunan nasional dewasa ini. Padahal banyak sarana yang bisa digunakan oleh mereka, seperti banyaknya disediakan buku-buku sastra diperpustakaan kampus, adanya media yang dapat mereka manfaatkan untuk lebih cepat dalam mendapat informasi terbaru, dan bagi mereka yang ingin membuat sebuah karya sastra atau mempublikasikannya, adanya sarana rubrik karya sastra dalam berbagai media cetak.  Dan  para mahasiswa harus lebih sering mengikuti acara-acara yang bermanfaat untuk kuliahnya seperti bedah buku maupun bergabung dalam suatu komunitas yang bergerak dalam bidang sastra. Hal tersebut bisa mendatangkan banyak manfaat bagi mereka, seperti mendapatkan masukan dan pengalaman baru, memperoleh gambaran serta imajinasi, juga bisa dilakukan sebagai tolak ukur dalam pembuatan karya cerpen. Karena, hidup bukan hanya sekedar teori, tetapi bagaimana mempraktikkannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Feby Perry Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review